Gubernur Ajak Fatayat Sukseskan Program Three Ends

Semarang, fatayatnujateng.com – Bagaikan fenomena gunung es yang mencair, tidak kelihatan di permukaan tiba-tiba airnya menggenangi dan membanjiri bumi membuat korban-korban berjatuhan tanpa bisa ditolong lagi. Beginilah kondisi yang menimpa perempuan dan anak di Indonesia. Kita barangkali sering terkejut mendapati kabar dari media yang mengisahkan kekerasan-kekerasan yang menimpa perempuan dan anak dengan fakta yang sangat memilukan. Ada anak diperkosa orang tuanya, ada balita menjadi korban pencabulan, ada perempuan bunuh diri karena tidak tahan oleh siksaan majikannya di luar negeri, ada perempuan yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena menjadi korban perdagangan manusia, dan lain sebagainya.Walau menyakitkan, semua itu adalah fakta yang terjadi di sekitar kita.

Negara sebagai pengayom masyarakat harus melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas. Adapun salah satu cara yang ditempuh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah menggagas program Three Ends yakni End Violence Against Women and Children (akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak), End Human Trafficking (akhiri perdagangan manusia) dan End Barriers To Economic Justice (akhiri kesenjangan ekonomi).Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya pada pembukaan Pelantikan dan Rakerwil Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah, 25 Maret 2017 di Hotel Semesta Semarang.

Dalam pidatonya, Gubernur mengajak Fatayat untuk ikut serta menyukseskan program Three Ends.

“Saya berharap betul fatayat bisa bersinergi dengan pemerintah untuk menyukseskan program Three Ends yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi,” jelasnya.

Program Three Ends selaras dengan program Fatayat yang memilikiconcern advokasi terhadap kepentingan perempuan dan anak. Hj. Tazkiyyatul Muthmainnah, S.Km selaku ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah juga menyampaikan agar Pelantikan dan Rakerwil Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jateng ini dapat menjadi momentum agar pengurus berproses ke arah yang lebih progresif untuk bergerak di bidang advokasi terhadap perempuan dan anak.

“Saya berharap agar Pelantikan dan Rakerwil ini dijadikan momentum awal Fatayat NU yang lebih progresif. Tantangan kita semakin berat, masalah-masalah yang kita hadapi semakin beragam, utamanya berkaitan dengan perempuan dan anak. Mari merapatkan barisan sembari meningkatkan kapasitas diri agar menjadi perempuan yang lebih bermanfaat bagi ummat,” tandasnya.

(Rofi).

Gadget dan “Kenakalan Orang Tua”

Semarang, fatayatnujateng.com – Selama ini masyarakat akrab dengan istilah “kenakalan remaja”. Istilah ini biasanya dimaknai sebagai perilaku remaja yang tidak baik, tidak sesuai dengan etika, melanggar hukum, dan lain sebagainya. Namun dari kita kurang akrab dengan istilah “kenakalan orang tua”. Demikian disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutannya pada acara pembukaan Pelantikan dan Rakerwil Pengurus Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah, Sabtu (25/3/2017) di aula Hotel Semesta Semarang.

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyampaikan fenomena saat ini dimana banyak orang tua yang lebih sibuk dengan gadget-nya sehingga tanpa sadar mengabaikan anaknya. Mereka aktif di berbagai media sosial seperti facebook, twitter, instagram, namun tidak menyadari bahwa anak dapat saja mengalami kecemburuan karena mereka kurang mendapatkan perhatian.

“Media sosial memang baik, tapi kadang juga kejam. Media sosial menjadi baik karena kita bisa dengan cepat memperbaharui informasi, tapi tidak baik jika sampai mengabaikan anak. Orang tua jangan hanya sibuk berfacebook ria, tapi juga mengawasi anak-anaknya,” tuturnya.

Selain masalah “kenakalan orang tua” yang mengabaikan anaknya karena sibuk dengan dunia maya, kejamnya media juga dapat ditemukan dalam fenomena mudahnya anak dalam mengakses situs-situs porno.

Jadi, kendatipun gadget banyak memberikan kemudahan dan manfaat dalam kehidupan manusia, ada bahaya mengintai dari penggunaan gadget yang berlebihan, dan ini  bisa  terjadi pada siapapun termasuk orang tua dan anak. Jika tidak menggunakannya dengan bijak, justru akan jadi kontra produktif dan merusak beberapa sendi kehidupan manusia.Menyalahgunakan gadget dan terlalu sibuk dengan media sosial memiliki dampak negatif bagi keutuhan keluarga pada khususnya, dan bagi hubungan dalam kehidupan sosial manusia pada umumnya.

“Disini peran ibu sangat diperlukan dalam membentengi hal tersebut. Orang tua harus sadar, jangan sampai anak kita terjerumus dalam perbuatan yang tidak baik karena pengaruh kebebasan media.” Imbuhnya.

(Rofi).

Jadikan Fatayat Organisasi Favorit Perempuan Indonesia

Pelantikan PW Fatayat NU Jateng Masa Khidmat 2016-2021

Semarang, fatayatnujateng.com – Selama dua hari terhitung mulai 25-26 Maret 2017 Pengurus Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah mengadakan Pelantikan pengurus baru masa khidmat 2016 – 2021. Selain Pelantikan, agenda lain yang mengiringi adalah Rapat Kerja Wilayah (Ra
kerwil), Launching www.fatayatnujateng.com, Seminar Digital Parenting, dan Fatayat Expo yang memamerkan produk-produk hasil kreativitas kader-kader Fatayat di seluruh cabang di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam pembukaan acara tersebut memberikan apresiasi atas dilantiknya pengurus Fatayat yang baru dan menyampaikan harapan bahwa PW Fatayat NU Jateng dapat selalu bersinergi dengan pemerintah untuk menangani permasalahan-permasalahan yang selama ini masih belum terselesaikan, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), angka kematian ibu melahirkan yang masih tinggi, kekerasan terhadap perempuan dan anak, kemiskinan, dan lainnya.

“Tema Pelantikan dan Rakerwil kali ini adalah Meneguhkan Aswaja Fokus Berkarya, Menuju Fatayat Berdaya dan Berjaya. Ini sangat pas dengan visi misi pemerintah Jawa Tengah saat ini. Saya berharap betul Fatayat bisa bersinergi dengan kita untuk menangani KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), menekan angka kematian ibu melahirkan, menekan angka kematian bayi, menekan kemiskinan, dan kalau Fatayat punya binaan-binaan lembaga ekonomi kita bisa kasih pendampingan.” Ungkapnya menjelaskan.

Selain Gubernur Jawa Tengah, hadir dalam pelantikan tersebut Muh. Zen Adv anggota komisi E DPRD Jateng. Ia menyampaikan bahwa Fatayat memiliki peran yang sangat strategis dalam konteks membangun karakter bangsa di semua bidang kemasyarakatan.

“Saya kira peran Fatayat sangat penting dan strategis, mulai dari sosial, hukum, perempuan, anak, dan lain sebagainya. Kita harus terus mendorong agar ke depan Fatayat lebih membumi, lebih giat dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, memberikan advokasi, memberikan pendidikan politik, sosial dan ekonomi.” Terangnya.

Ia juga menambahkan pentingnya membangun jejaring (networking) kepada simpul-simpul (tokoh, red.) masyarakat agar program Fatayat lebih tepat sasaran.

“Penting bagi Fatayat untuk terus membangun networking agar kegiatannya tepat sasaran. Semisal dalam isu pendidikan, kita harus paham betul masalahnya dari guru, dari siswa, dari wali murid, agar yang dilakukan juga tepat.” Imbuhnya.

Dengan banyaknya permasalahan sosial yang ada, sudah barang tentu tantangan Fatayat sangatlah besar. Hal ini disadari oleh Ketua PW Fatayat NU Jateng, Hj. Tazkiyyatul Muthmainnah, S.Km yang dalam sambutannya mengajak para pengurus Fatayat pada khususnya dan para kader Fatayat pada umumnya untuk menjadikan Fatayat lebih dekat ke masyarakat.
“Mari jadikan fatayat menjadi lebih dekat dengan masyarakat, lebih hebat dan mampu menjawab kebutuhan umat. Kita berharap Fatayat bisa menjadi organisasi favorit bagi perempuan-perempuan muda di Indonesia.” Pungkasnya.

(Rofi).