Safari Sowanan, Fatayat NU Jateng Minta Nasehat Para Sesepuh
Pengurus Wilayah Fatayat NU Jateng melestarikan tradisi sowan di bulan Syawal 1438 H pada Minggu (9/5/2017).
Beberapa sesepuh yang dikunjungi adalah Ketua PWNU Jateng KH. Abu Hapsin, Ph.D dan para sesepuh Fatayat NU periode terdahulu seperti Dra. Hj. Elfi Zuhroh Kasmawati, M.Si, Dra. Hj Munawaroh, Dra. Hj Nur Maziyah, Dr. Hj Arikhah, M.Ag, Hj. Ida Nur Saadah, MH.
Ketua Fatayat NU Jateng Tazkiyyatul Muthmainnah mengatakan, tradisi sowanan ini selain merajut silaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri, juga dalam rangka meminta petuah dan nasehat para sesepuh Fatayat terdahulu.
“Dari masa ke masa, Fatayat pasti memiliki kejayaannya masing-masing. Belajar dari pengalaman para sesepuh itulah yang hendak di petik dari silaturrahiim ini,” kata Iin, panggilan akrab Tazkiyyatul Muthmainnah.
Pada kesempatan berkunjung kediaman Hj Nur Maziyah, beliau mengatakan, berjuang di Fatayat sekarang lebih banyak kemudahannya. “Dulu, zaman saya muda, Fatayat kemana-mana pake jarik atasan hijau. Bisa dibayangkan keribetannya,” kata Nur Maziyah.
Ia lantas membandingkan problematika yang dihadapi ketika memimpin Fatayat NU Jateng sekitar tahun 90an. Kadernya tidak seberagam sekarang. Seiring berkembangnya zaman dan kaderisasi yang baik, saat ini pengurus dan kader Fatayat NU tersebar di berbagai lembaga dan profesi. Kondisi ini satu sisi mengungtungkan bagi pergerakan Fatayat meskipun tantangan yang dihadapi juga tidaklah mudah.
“Sekarang Fatayat banyak kemudahannya, mudah kesana kemari, kadernya juga dari berbagai profesi. (Tetapi) apapun profesinya, sebagai kader harus bisa membagi waktu antara keluarga, profesi dan organisasi,” tandasnya.
“Jangan sekali-kali menggunakan waktu profesi untuk ngurusi organisasi. Ngurusi organisasi ya sepulang dari kerja,” tandasnya lagi.
Sementara ditempat terpisah, sesepuh Fatayat lainnya, Hj Elfi Zuhroh saat dikunjungi juga memberikan nasehat agar Fatayat selalu menjadi oganisasi yang kiprahnya jelas, bukan sekedar organisasi papan nama.
Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh Hj Arikhah bahwa Fatayat adalah Mujahidah-mujahidah NU. Oleh karenanya kehadiran Fatayat harus dapat memberi manfaat di masyarakat.
Kembali menurut Iin, rangkaian silaturrahim dan nasehat-nasehat dari para sesepuh dan Pembina Fatayat NU Jateng ini merupakan cambuk bagi kemajuan Fatayat NU Jawa Tengah ke depan.
“Semoga beliau-beliau selalu diberi kesehatan dan panjang umur, karena doa dan nasehat-nasehatnya masih sangat kita butuhkan,” tuntasnya.