Lombok Barat, NU Online
Sejak Ahad hingga Selasa (2-4/9), Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Tengah melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi gempa di Nusa Tenggara Barat. Tidak semata menyampaikan bantuan uang tunai dan barang, juga melihat langsung kondisi korban.
“Kami datang ke beberapa titik posko pengungsian, termasuk Lombok Barat,” kata Tazkiyyatul Muthmainnah, Selasa (4/9).
Dalam pandangannya, selama berada di lokasi gempa, harus benar-benar menyiapkan diri untuk menahan air mata. “Karena sesedih apapun, tugas kita adalah untuk menguatkan,” kata Iin, sapaan akrabnya.
Ketua PW Fatayat NU Jateng tersebut menceritakan demikian memprihatinkannya kondisi di lokasi gempa. “Bagaimana tidak sedih dan mencucurkan air mata, di tenda tersebut ada seorang bayi yang lahir sehari sebelum gempa terjadi,” ungkapnya.
Bayi mungil berusia satu bulan tersebut harus dibesarkan dalam tenda seadanya. “Dan masih banyak bayi lain seperti ini, semoga mereka terus sehat,” ungkapnya.
Belum lagi ada beberapa tenda yang terpaksa bersebelahan dengan kandang sapi. “Sementara di titik lain, ada perkampungan yang rumahnya hampir rata dengan tanah, dan mendirikan tenda di sisa tanah lapang sekitar puing rumah mereka,” kisahnya.
Iin juga menceritakan kondisi salah satu tenda. “Di sana ada pasangan lansia, si nenek sakit stroke dan sang kakek sakit jantung, namun dengan setia menunggu istrinya,” katanya.
IIn yang hadir bersama Misbahatul Hidayati selaku Wakil Ketua Bidang Dakwah dan Sosial Budaya PW Fatayat NU Jateng ini sangat khawatir bila turun hujan. “Yang kami khawatirkan musim hujan sudah dekat, sementara tempat tinggal masih sangat tidak layak serta tidak tahan hujan,” ungkapnya.
Dirinya berharap semoga bantuan terus mengalir. “Pemerintah dan semua pihak bisa segera bertindak cepat untuk menyelesaikan persoalan ini,” pintanya.
Terkait para korban, dirinya berharap mereka selalu sabar dan tetap semangat. “Yakni dengan selalu menjaga kesehatan, terutama untuk bayi dan anak-anak,” katanya.
Sedangkan kepada masyarakat luas, harapannya semakin banyak pihak yang terus membantu proses mengembalikan kondisi. Termasuk fasilitas fisik, seperti tenda yang layak. Karena sejumlah tenda banyak yang dibuat dari karung bekas serta kain seadanya yang tentu tidak bisa menahan angin deras.
Sejumlah kebutuhan juga diharapkan para korban gempa. “Yakni ketersediaan air bersih dan logistik, serta yang perlu diperhatikan adalah pemulihan psikis, termasuk trauma healing,” tandasnya.
Bersama sejumlah aktifis Fatayat dan pegiat NU lainnya, Iin melihat dari dekat kawasan terdampak gempa di Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Mataram. (Ibnu Nawawi)